Jumat, 13 Juli 2012

CERITA 2



Bingkisan terindah dari Tuhan adalah rasa. Rasa adalah sebuah makna suka, tidak suka, ingin, manis, pahit, perih, dan masih banyak rasa. Makna rasa itu sendiri saya artikan begitu saja. Bagaimana rasa itu dapat kita dapat dari kelima indera kita. Mata dapat merasakan indahnya apa yang kita lihat. Telinga merasakan nikmatnya mendengar alunan musik. Hidung merasakan bau khas darimana mana. Mulut merasakan nikmatnya apapun yang masuk kedalamnya. Dan yang terakhir adalah kulit dimana dia dapat merasakan sentuhan. So, dapat disimpulkan rasa apa yang dapat dilakukan oleh indera kita (“inget kata rasa ya..”).

            Sebenernya kata - kata diatas hanya refrensi aja, mengingat kita adalah seorang manusia yang sempurna diciptakan oleh-Nya, jadi harus kita syukuri nikmat dari Tuhan tersebut.

            Ada yang sangat penting tentang rasa, R A S A yang ditimbulkan lewat perasaan, dimana hati wooow...bakal bahas hal yang seru nih, ayo ikut saya mempelajari rasa yang ditimbulkan oleh hati.

            Mulai tulisan ini ditulis saya sebenernya mau nulis tentang rasa yang dibuat sedemikian kuat oleh hati, bagaimana dia dapat membuat kita menangis, tersenyum, bingung, “bahasa gaulnya galau gituu”. Rasa yang ditimbulkan oleh hati bisa suka, benci, kecewa dan paling banyak yaitu cinta. Entah hormon apa yang membuat rasa itu sedemikian hingga membuat kita khawatir, deg-deg’an, sampai mungkin bisa pingsan -.- .heheheheh berlebihan.  

            RASA memikirkan, ingin tahu, ingin mengerti dan masih banyak lagi pasti menghiasi kehidupan kita. Rasa berfikir bahwa dialah yang mengendalikan semuanya. Kalau lagi jatuh cinta rasa suka menyelimuti. Namun jika rasa itu berubah menjadi sebuah kebencian semua hari pasti jadi merah penuh emosi hahahaha :D .

Banyak hal penting tentang rasa. Rasa yang membuat warna lain bagi kehidupan yang tak terduga, rasa membuat kita banyak intropeksi diri, untuk bagaimana kita bersikap.
RASA diatas adalah rasa yang ingin saya tuliskan disini, tulisan dimana hati saya merasa bahwa RASA membuat saya ingin menulis J.

Telusuri sendiri pada diri anda sendiri, apa sebenarnya rasa itu, bagaiman dia tahu, mengerti, mengetahui, memfikirkan diri kita J  


            RASA YANG MENARI DIKEHIDUPAN KITA

Ruri Deviani

Rabu, 11 Juli 2012

SEBUTIR KISAH MALAM


Sebutir Kisah Malam

Terkadang cerita itu dimulai pada setiap bayangan dipikiran kita yang timbul secara tiba-tiba, menulis cerita bagaikan air mengalir, mengikuti arus dan aliran yang ada untuk sebuah alur cerita. Cerita menggambarkan bisa sesuatu, sebuah, sebentuk dan lain-lain, tergantung gambaran yang muncul dari pikiran kita.

      Cerita ialah gambaran jelas perasaan kita, misalnya dalam satu hari saja kita mempunyai berbagai macam aktivitas yang pasti akan banyak cerita disitu yang timbul dari perasaan. Pada umumnya cerita akan berawal dan berakhir bahkan cerita itupun ada yang menggantuk, tak tahu arah awalnya dan akhirnya dimana. Hati yang menimbulkan perasaan mengambil andil dalam hal ini, bagaimana hati bisa bekerjasama dengan pikiran kita, membuat cerita sedemikian rupa yang akan terbentuk.

      Cerita = perasaan = pikiran. Rumus yang saya rasakan saat cerita itu saya bentuk. Bagaimana saya mengutarakan cerita saya dengan perasaan juga harus menggunakan pikiran untuk merangkai kata-katanya. 

      Banyak hal yang dapat menghiasi cerita yang kita buat. Dijaman ini, terutama untuk para remaja pasti cerita yang akan diutarakan adalah cinta, kehidupan yang dijalani, dan pasti cerita yang banyak menyangkut perasaan masing-masing pribadi/individu.

      Namun, walaupun cerita (dalam sehari) itu banyak, tidak banyak segelintir orang yang bisa mengutarakannya dengan kata-kata. Karena cerita itu sendiri terkadang susah diungkapkan dengan kata-kata. Bagaimanapun juga cerita kita adalah alur panjang yang akan menyatu menjadi sebuah perjalanan hidup.

      Perjalanan hidup kita dihiasi dengan cerita sedih, senang, bingung, damai, nyaman, tenang, dan masih banyak lagi. Cerita itulah yang menentukan jalan perasaan kita untuk hidup kita. Bagaimana Tuhan yang memiliki alur kehidupan kita dan kita yang akan menghiasinya dengan banyak hal. 

Banyak hal lagi tentang  sebuah cerita. Cerita membuat hidup ini berjalan. Hati dan otak adalah alat yang digunakan, untuk itu jaga hati dengan perkataan yang dibuat dengan otak/pikiran secara aturan ucapan yang sopan dan baik.

Ruri Deviani
Sebutir kisah malam

Sabtu, 02 Juni 2012

PUISI 2


DRAMA KEHIDUPAN
Oleh : RuriDeviani

Terlahir dari rintihan kesakitan
Kesakitan yang membahagiakan
Dari pagi siang dan hingga malam
            Kau diajarkan untuk hidup
            Kau diajarkan untuk meniti jalanmu
            Kau diajarkan untuk terbang menggapai impianmu
Warna pelangi pilihan hidupmu
Sinar matahari penyemangat harimu
Sinar bulan menenangkan hatimu
            Kau itu bukan boneka yang mudah diatur
            Tapi kau aliran sungai yang deras
            Tanpa naskah kaupun hanya patung yang diam
Merah berhenti, hijau jalan
Kau meniti, Tuhan menakdirkan
Jalan hidupmu telah digariskan
            Kau terlahir dengan melahirkan perak
            Belum tentu pulang membawa emas
            Inilah drama kehidupan

Jumat, 01 Juni 2012

CERPEN 1


DIA ITU “MATAHARIKU”

Aku tak menyesal jika dia pergi tanpa mengatakan apapun, tapi aku menyesal dia belum tahu isi hatiku sampai dia kembali.
Tak terasa telah tiga tahun aku sekolah disini. Senang, susah, sedih kulalui bersama teman-teman setiaku. Esok kami akan berjuang demi masa depan yang kami inginkan.
“kamu mau masuk kuliah dimana Dimas?”
aa..ku? “ jawabku dengan terbata-bata
“iya, kamu? Sapa lagi? “ tanyanya lagi
          Dia adalah perempuan itu, perempuan yang aku bisa bilang adalah matahari. Kenapa ? karena setiap aku memandang senyum lebarnya itu bagaikan sinar mentari pagi. Namanya Jihan, perempuan berkerudung yang wajahnya putih bagaikan kapas. Aku terpikat oleh keanggunan langkahnya, mata yang bersinar itu juga membuatku kaku tak berdaya. Andaikan aku bisa. Aku pasti sudah bilang suka padanya.
          “ hai..kamu belum jawab? Kenapa malah bengong?”
“ heheheh.. sorry..sorry, fakultas hukum”  jawabku sambil memalingkan mata o’on yang memandangi wajahnya.
          Iya aku memang jujur suka padanya sejak masuk di kelas tiga ini. Tapi apa daya, aku hanyalah laki-laki yang tak mampu bicara soal cinta. Kalau disuruh menghafal pasal-pasal dalam Undang-Undang aku akan lakukan, tapi kalau masalah cinta?  Aku angkat tangan sembari lari bersembunyi.
          Tak ku sangka aku akan berpisah dari semua kelucuan ini, pisah dengan teman-teman mengasyikkan ini, juga dengan Jihan. Kami semua berdoa untuk keberhasilan kami esok sewaktu ujian. Doa siang ini membuatku meneteskan air mata, begitu juga Jihan yang ku lihat di barisan sampingku sekitar tiga orang memberi jarak. Dia menutupi wajahnya dengan menunduk dan tangan yang menengadah meminta doa.
          Setibanya dirumah aku langsung mandi dan mencari sesuatu. Sebuah album kenangan yang lupa aku taruh dimana. Kucari pada setiap sudut ruangan kamarku tapi aku tak menemuinya. Ku simpan dimana, dasar tolol!. Hal sekecil ini aku bisa lupa menaruhnya dimana.
          Lama aku mengobrak-abrik kamarku. Dimana..dimana..dimana... sembari mencari aku jadi teringat lagu Ayu tingting. Hyaat... ketemu. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga.
          Ku balik lembaran demi lembaran dan berhenti pada satu lembaran indah yang terhias tulisan “BestFriend” . Di lemabaran ini ada fotoku bersama dia. Jihan terlihat manis menggunakan kerudung merah marunnya. Aku tersenyum hingga mataku tak mengedip sekalipun. Awalnya aku hanya berfikir tentang kisah senang kita berdua waktu hunting tourist bersama. Iya hunting tourist, foto itu diambil waktu kita satu kelompok hunting tourist. Aku terimakasih pada tugas itu karena berkat tugas yang diberikan, kami dapat foto bersama dan dapat kusimpan sebagai hadiah terindah darinya.
          “Dimas...toktoktok..” ibu mengetuk pintu dan terdengar seperti menyuruhku untuk makan malam.
          Aku melihat keatas langit-langit kamarku. “esok adalah perjuanganku untuk menggapai masa depanku, tapi dia?” pikiranku seketika buyar ketika teringat Jihan. Aku masih berpikir juga tentang ujian yang akan kulakukan esok. Tapi dilain pihak aku ingin mengutarakan perasaan ini. “apakah tepat jika aku ganggu konsentrasi dia dengan perasaan yang hadir lagi ini?”..Nampak buku yang ku baca ini telah membuatku tetap konsentrasi pada ujian.
“ Diimassss.... bangun! Hari ini kamu ujiankaaan” ibu ngetok pintu dengan keras.
“ iya buu... Dimas udah bangun kok” sembari memakai dasi dan menyiapkan perlengkapan ujian.
Ayah dan ibu menciumku dengan berkata kamu pasti bisa. Adekku cewek satu-satunya pun jadi ikut ngledekin aku, selamat menempuh ujian katanya. Mungkin semua tahu perasaan tegangku, makanya mereka bantu aku buat ngerileksin pikiran aku dengan sedikit bercanda.
“ Siapkan perlengkapan kalian” Pengawas mengatakan sembari melihat para siswa dengan teliti. Mungkin takut ada yang bawa contekan.
Aku seruangan denganya. Jihan nampaknya tenang tanpa ada muka gelisah sedikitpun. Sedangkan aku? Mungkin campur aduk tak karuan.
“ Teeeettttt..” Bel ujian sudah berbunyi dan kita mulai perang ini.
Empat hari berlalu, dan berlalu juga perang itu.
“ Diiimmmaaasss..” Sapa Jihan setelah keluar kelas.
“ hai Han, gimana ujianmu?” Jawabku dengan nada basa-basi
“ menurutmu? Mungkin sama seperti perasaanmu.” Jawabnya dengan senyum lebar manisnya itu.
“ jalan yuk ! “ Ajakanya dengan memegang pundakku.
What? Jalan sama Jihan ? gag salah ? perasaan kaget dengan  senang menghantuiku seketika. Kata dia mengisi satu bulan waktu pengumuman kelulusan jadi dia ngajak aku jalan-jalan sekalian cari kampus.
          Dengan senang hati aku menerimanya. Aku jalan sama dia seperti mimpi terbang ke angkasa memetik bulan. Nyaman, seneng, bahkan lucu banget jalan sama dia. Ternyata dia lebih dari apa yang aku bayangkan selama ini.
          “ tolelottolelot.....tolelottolelot...” Suara handphoneku berbunyi tanda ada sms. “ Dim, kamu dimana sekarang. Jangan kaget ya denger kabar ini” Sms dari Gea membuatku penasaran dan segera aku balas. “ aku dirumah, emang kenapa? Kok kayaknya serius.” Jawabanku agak penasaran. Lama Gea tak membalas, mungkin berfikir untuk merangkai kata-kata kejutan padaku. “ Jihan kecelakaan Dim..” Jawaban singkat Gea membuatku sontak tergolek lemas dengan tak sadar aku menjatuhkan Hpku ke lantai.
          Aku berlari keluar kamar, hingga tak sadar mulut ini terus meyebut nama Tuhan. Jihan? Kecelakaan? Bukankah dia kemarin menemaniku ke kampus untuk mendaftar kuliah?  Pikiranku buyar dengan terus konsentrasi ke jalan yang ramai penuh kendaraan.
          Aku tiba di Rumah Sakit lebih cepat dari biasanya aku naik motor. Ruangan Melati nomer 22, kamar tempat Jihan dirawat.
          “ Dim..” Sapa Gea sahabat Jihan
          “ Gea, kenapa bisa Jihan kecelakaan ?” mataku berlinang
          “ ceritanya panjang Dim.” Jawab Gea dengan wajah tak mampu bicara lagi.
          Gea tahu Jihan akhir-akhir ini dekat denganku. Jadi dia mengabariku. Dia bercerita singkat kenapa Jihan bisa kecelakaan. Dia lari dari ayahnya yang ternyata ingin menikahinya dengan anak orang kaya. Aku baru tahu bahwa ayah jihan memiliki sifat buruk, Jihan tak ingin dikekang jadi dia lari dari rumah. Tapi takdir tak dapat di tebak. Mobil hitam itu menghantam tubuh Jihan hingga terpental.
          “ Dokter bagaimana keadaan teman saya?” Kataku penasaran dengan pikiran semoga Jihan baik-baik aja.
          “ Maaf, pasien mengalami pendarahan hebat, jadi pasien..” Dokter tak sempat melanjutkan perjataanya, kami langsung berlari keranjang Jihan terbaring kaku.
          Iya malam itu, setelah aku mulai dekat dengan Jihan, Tuhan memanggilnya. Rasa menyesal datang. Ketika rasa sukaku pada Jihan mulai tumbuh sederas air terjun. Dia harus pergi. Aku tak menyesal dia meninggalkanku tanpa pesan, tapi aku meyesal ketika rasa cintaku padanya belum sempat kuutarakan. I Love You Jihan. Kau matahariku. senyummu mungkin tak bisa digantikan oleh orang lain. Kenangan singkat kita mungkin akan jadi kenangan terindah untukku dan mungkin juga untukmu. Kau kembali untuk hidup bahagia dengan kekal.