Selasa, 05 Agustus 2014

CERITA 3



Dear Love...
Aku tak seindah pelangi yang memiliki warna-warni indah menghiasi
Aku tak seindah bulan purnama yang menghiasi malam indah
Aku tak seindah mawar yang mekar menampakkan warnanya
Aku tak seindah yang kau pikirkan.
Menggapai asa dalam juang
Merasakan pahit manis dalam kehidupan
Aku terdampar dalam perasaan rumit
Perasaan yang sulit
Memilih untuk dipilih
Atau dipilih untuk memilih
Ungkapan perasaan yang besar makna
Andai bisa kau baca
Hai, aku terjebak dalam perasaan yang sulit
Masuk dalam lubang yang gelap
Tak ada tangan siapapun yang mau meraihku
Hanya segelintir ucapan yang menguatkanku
Untuk tetap semangat meraih emas Tuhan

Bintang : Ruri Deviani, kau sudah 19 tahun. Kau seharusnya mengerti mana yang baik dan mana yang buruk untukmu, bukan masalah cengeng mengenai cinta, mana asa citamu?
Aku       : kau tak tau, begitu banyak keluh kesahku tentang cinta, iya cinta, perasaan yang seharusnya nanti pada saatnya aku rasakan, bukan sekarang.
Bulan    : bagaimana sekarang? Kau menyesal mengenal cinta?
Aku       : tidak, hanya sulit bagiku menemukan jawaban dari Tuhan untuk halaman berjudul “cinta”.
Bintang : kau ingin lari dari kenyataan? Bahwa perasaanmu terluka tersakiti karena cinta atau butuh cinta sekarang?
Aku     : tidak bintang, kau enak punya banyak teman di atas sana, sedangkan aku, keluh kesahku kuanggap rengekan manja jika ku bagikan. Siapa yang peduli padaku, buktinya mereka yang kuanggap ada sekarang pergi satu persatu.
Bulan   : apa yang kau cari sesungguhnya? Kau menyesal ada halaman “cinta” di hidupmu? Kau ingin merubahnya dan berani menentang kehendak Tuhan?
Aku     : inilah hidupku, dengan halaman itu, kata teman jika sekarang halaman 15 segeralah buka dan tulis lagi kisahmu pada halaman 16. Sulit bagiku lari dalam kenyataan bahwa tak semudah membalikkan telapak tangan untuk setiap lembaran kehidupanku.
Bintang : mungkin kau lelah sayang.
Bulan    : kemarilah, kami temanmu.
Aku      : dahulu ku mengenal cinta yang salah, bait kata cinta terlontar dari mulutnya untukku, cinta pertama yang kuraih, kuhempaskan dengan penuh perih karena kedatangan cinta kedua. Cinta keduaku jauh, bahkan sulit untuk dijaga, terjadi karena sebab tak sengaja, mengatakan cinta tanpa ada kata iya, jalan dengan sendiri, inginku katakan tidak, tapi aku berjalan saja demi sebuah status, atau hanya takut menyakiti. Berakhir sudah kisah cintaku yang kedua yang susah payah kujaga tidak kupertahankan. Kutemukan cinta ketiga ketika keberanianku menunjukkannya, aku bangga padanya, sampai pagar itu menghalagi, dan berakhir. Ketika ku temukan cinta keempat yang tiba-tiba datang, dengan bodohnya aku usir tanpa ucapan perpisahan dan maaf. Bulan bintang, sekarang kuberhenti saja untuk halaman ini. Aku buka lembaran “mimpi” dan kalian harus membantu.
Bintang : walau aku jarang keluar di malam hari, aku akan ada untukmu.
Bulan    : walau aku selalu berubah bentuk dan kadang menghilang, aku akan ada untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar